Aplikasi MyMoney, Cara Mudah Manajemen Keuangan Pribadi

Ngerasa, nggak, sih, kalau manajemen keuangan pribadi itu sebetulnya gampang-gampang susah? Gampang, karena... yah, emang gampang. Tinggal atur aja punya dana berapa, kebutuhannya apa aja, dipilah-pilah, tiap beli-beli dicatat, dianalisis, done. Sesimpel itu. Tapi memang bisa jadi ini susah, sih, terutama bagi orang-orang yang malas ribet.

Sayangnya, nggak bisa dimungkiri manajemen keuangan emang penting. Rajin maupun malas, tertib maupun berantakan orangnya, manajemen keuangan menurut saya hukumnya fardhu ain. Nggak bisa ditawar. Otherwise, keuanganmu bakal ambyar.

Eh tapi kalau hartanya kayak Pak Rafael Alun ya beda cerita, sih. Nggak gampang ambyar.


Manajemen keuangan pribadi merupakan kemampuan seseorang dalam mengatur mulai dari perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana keuangan sehari-hari.

(betewe saya udah lupa cara ngutip, pokoknya definisi ini saya ambil dari: sini)

 

Dulu waktu saya masih kecil, saya sering lihat Ibu bikin catatan pengeluaran sehari-hari di sebuah buku tulis khusus. Pas udah dewasa ini, saya melakukan hal yang sama, tapi menggunakan versi yang lebih modern: pakai aplikasi di smartphone. Sejauh ini, saya rasa keberadaan aplikasi-aplikasi kayak gini sangat membantu, sih. Tanpa harus melakukan penghitungan manual setiap hari, kita bisa ngecek berapa total pengeluaran, berapa total pemasukan, berapa persentase pengeluaran terhadap pemasukan, dan analisis lainnya.

Nah, ada banyak pilihan aplikasi yang bisa kita gunakan, tinggal pilih dan download aja dari PlayStore atau AppStore. Saya lihat-lihat juga antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya punya fitur yang mirip-mirip, kok.

Saya sendiri pakai aplikasi bernama MyMoney. Download gratis di PlayStore. Penggunaannya offline dan lumayan oke, sih, karena sudah mengakomodasi semua kebutuhan saya. Beberapa fitur yang ada dalam aplikasi MyMoney adalah Records, Analysis, Budgets, Accounts, dan Categories.

Kita bahas satu per satu, ya.


Accounts

Accounts, menurut saya, adalah fitur yang keren banget dan nggak saya temui di aplikasi yang saya pakai sebelumnya. Accounts memungkinkan kita mengelompokkan total dana yang kita punya ke dalam bagian-bagian tersendiri. Misalnya, cash, rekening bank, e-wallet, dan lain sebagainya. Penamaan setiap account ini pun bisa kita atur sendiri.

 

contoh tampilan tab Accounts


 

Di awal bulan, kita tinggal memeriksa dana yang kita punya, lalu meng-input bilangannya ke dalam account yang sesuai. Nantinya, setiap mutasi keluar/masuk akan otomatis terhubung dengan total dana yang ada di masing-masing account.

Sebagai contoh, kalau di awal bulan saya punya uang cash Rp100.000,-, saya cukup memasukkan bilangan 100.000 ke account yang saya beri nama “Cash”. Misalnya keesokan harinya saya masukkan pengeluaran membeli mie ayam seharga Rp10.000, maka account “Cash” saya akan otomatis berkurang nominalnya menjadi Rp90.000,-.

Seasik itu.

 

Categories

Categories adalah fitur yang digunakan untuk memudahkan kita mengelompokkan setiap mutasi dana, baik pemasukan maupun pengeluaran. Kita bebas membuat kategori dan memberi nama sesuai keperluan, misalnya kategori “Gaji”, “Bonus”, “Makan”, “Motor”, “Jajan”, dan lain sebagainya. Setiap kita memasukkan catatan mutasi dana, kita akan diminta untuk memilih kategori mana yang sesuai sehingga pada akhirnya kita bisa punya data secara spesifik dan bikin kesimpulan, “Oh, dari tanggal sekian sampai sekian pengeluaran makanku sekian.”

Nah, saya belum tahu berapa maksimal kategori yang bisa dibuat, tapi sebagai acuan saja, sejauh ini saya membuat lima kategori di bagian Pemasukan dan punya 19 kategori di bagian Pengeluaran. Dari kategori sebanyak itu, kemarin saya mencoba menambahkan kategori lagi dan ternyata masih bisa.

 

Budgets

Budgets ini juga merupakan fitur yang nggak kalah bermanfaat. Sesuai dengan namanya, fitur Budgets digunakan untuk mengatur anggaran kategori-kategori tertentu sesuai dengan keinginan kita. Misalnya, untuk bulan Mei saya menganggarkan keperluan motor sebesar Rp100.000,- saya cukup memasukkan angka 100.000 ke dalam budget kategori “Motor”.

Nantinya, setiap ada pengeluaran yang tergolong kategori “Motor”, ada indikator yang bergerak untuk menunjukkan seberapa “dekat” kita menuju limit anggaran keperluan motor yang sudah kita tetapkan sebelumnya.

 

Tampilan tab Budgets saya yang jajannya udah over limit. Wkwk.


 

Records

Fitur Records digunakan untuk memasukkan semua jenis mutasi dana, baik pemasukan maupun pengeluaran. Ada isian tanggal, jam, pemasukan/pengeluaran, account, kategori, dan nominalnya.

 

Nah, kayak gini tampilannya.


 

Analysis

Nah, fitur Analysis ini adalah gongnya. Di fitur ini, kita dikasih data mulai dari total pemasukan dan pengeluaran sampai diagram pie yang menunjukkan persentase masing-masing kategori terhadap keseluruhan dana.



contoh tampilan tab Analysis



Secara umum, aplikasi MyMoney ini membantu banget buat tracking dan mengevaluasi perilaku keuangan kita dari waktu ke waktu. Jadi, gimana? Kamu sudah melakukan manajemen keuangan yang baik atau belum?

Post a Comment

0 Comments