Akhirnya!
Setelah sekian lama, saya akhirnya punya pen
tablet. Hehehe. Karena memang hobi menggambar, sudah lama sekali
sebenarnya saya ingin punya pen tablet. Hanya saja, baru sekarang ini saya mampu
beli karena sudah bisa cari uang sendiri.
Sudah tahu kan apa itu pen tablet? Itu loh,
yang biasa dipakai komikus atau desainer untuk menggambar digital.
Sebagai seorang pemula, saya awalnya juga
bingung harus membeli pen tablet di mana, sebaiknya membeli pen tablet merk apa, memilih pen tablet yang seperti apa,
harganya berapa, dan segala macam tetek-bengek lainnya. Saya juga tidak punya teman yang berkecimpung di dunia desain digital, jadi saya murni mengandalkan
Mbah Google untuk mengumpulkan informasi.
Setelah seharian browsing sana-sini, membaca bermacam-macam artikel tentang pen
tablet, akhirnya pilihan saya mengerucut pada dua pilihan:
Wacom Intuos CTL 4100 Small dan Huion H640p
Wacom intuos CTL4100 Small |
Dari semua artikel yang saya baca dan semua
video yang saya tonton, saya bikin ringkasan kayak gini nih.
Wacom Intuos CTL4100 Small
|
Huion H640p
|
|
Ukuran
|
200 x 160 x 8.8 mm
|
260 x 147 x 8 mm
|
Area aktif
|
152.0 x 95.0 mm
|
160 x 100 mm
|
Sensitivitas
|
4096
|
8192
|
Shortcut key
|
4
|
6
|
Bonus software
|
1
|
-
|
Harga
|
Sekitar 1,1 juta
|
Sekitar 900 ribu
|
Sebetulnya, masih ada lagi spesifikasi yang
lain, tapi sebagai orang awam, saya rasa informasi tentang lima aspek itu sudah
lebih dari cukup. Toh saya memakainya hanya untuk meladeni hobi. Bukan sebagai
profesional.
Kalau dilihat dari ukuran tablet, Huion lebih
panjang, tapi area aktifnya (area yang mengenali sentuhan pen) kurang-lebih
luasnya sama. Untuk shortcut key, di
Wacom disediakan empat buah, sedangkan di Huion disediakan enam buah. Shortcut key adalah tombol-tombol
tertentu yang bisa kita atur untuk melaksanakan perintah-perintah tertentu,
misalnya undo, redo, atau dan
kawan-kawannya itu. Untuk aspek ini, Huion jelas lebih unggul.
Kemudian, bonus software. Wacom Intuos CTL4100 Small sudah di-bundle dengan dua buah software
dan kita bisa memilih satu. Sebaliknya, Huion tidak memberi bonus software.
Aspek berikutnya yang juga harus diperhatikan
adalah sensitivitas. Sependek pengetahuan saya, sensitivitas melambangkan seberapa
baik suatu tablet mampu mengenali tekanan pennya. Makin besar bilangannya,
makin presisi juga goresan-goresan yang dihasilkan. Katanya sih begitu. Nah,
dengan tingkat sensitivitas 4096 level, artinya sensitivitas Wacom tipe itu sebenarnya
hanya setengah dari sensitivitas Huion. Tapi menurut salah satu artikel, kalau
untuk pemula, sensitivitas 4k itu sudah sangat memadai.
Sebetulnya, saya juga sempat melirik Wacom
One (kalau tidak salah namanya begitu). Yang ukuran kecil hanya dibanderol
seharga 500-600 ribuan, sedangkan ukuran medium hanya sekitar 800 ribuan. Menggiurkan
sekali bagi yang ingin coba-coba, kan? Tapi masalahnya, sensitivitasnya hanya
2048 level. Kalau dibandingkan, itu cuma seperempat dari sensitivitas Huion
H640p. Itulah yang akhirnya membuat saya menjatuhkan pilihan pada Wacom. Intinya,
saya pilih yang tengah-tengah gitu lah, nggak terlalu tinggi, tapi juga nggak
rendah-rendah amat.
Ngomong-ngomong, kalian yang paham dunia marketing, apakah keputusan yang saya ambil
itu termasuk contoh Decoy Effect? Please let
me know. Hahaha.
Untuk menghilangkan kegalauan, jurus terakhir
yang saya gunakan adalah bertanya pada Ibu (yang juga sama awamnya). Dan persis
seperti yang saya duga, beliau mengeluarkan kalimat andalan, “Manusia bisa
bego, tapi duit enggak.” Hahaha. Maksudnya, menurut beliau, yang lebih mahal
itu pasti punya keunggulan tersendiri. Entah lebih awet atau bagaimana, yang
jelas pasti ada kelebihannya.
Pemikiran sesat kayak gitu jangan ditiru, ya.
Nah, setelah melihat-lihat di beberapa toko
online dan mempertimbangkan ke-riweuh-an
yang akan saya alami kalau harus keliling toko komputer se-Banjarmasin untuk
beli secara langsung, saya akhirnya memutuskan untuk membeli pen tablet di
Shopee saja dengan harga Rp 1.079.000,-. Sempat waswas sih, membeli barang elektronik secara online, tapi ternyata tidak ada masalah.
And here it
is; arrived safely to my door.
Tunggu review-nya
di postingan berikutnya, ya.
0 Comments