Kehilangan STNK? Hati-hati Jadi Target Penipuan!

Gimana reaksi kamu kalau dapet SMS begini saat baru kehilangan STNK?



Senang?

Itu juga yang saya rasakan sekitar satu bulan yang lalu. Jumat pagi, 5 Mei, STNK saya diperkirakan jatuh dalam perjalanan dari kos sampai gerbang kampus. Saya masih ingat, pagi itu saya langsung menelusuri jalanan sambil nunduk-nunduk barangkali STNK itu masih ada di pinggir jalan. Saya juga ngasih belasan kartu nama saya ke toko-toko yang ada di sepanjang jalan supaya gampang dihubungi kalau ada yang menemukan. Selain itu, sebagai bagian dari generasi muda yang menjunjung tinggi media sosial (yha), saya juga nge-share info kehilangan ini di sejumlah grup Malang Raya dengan harapan STNK motor tersayang--yang cicilannya bahkan belum lunas itu--bisa ketemu tanpa harus ngurus yang baru.



Fyi, ngurus STNK hilang itu susahnya setengah mampus. Perlu banyak biaya dan banyak waktu. Di Kabupaten Blitar, untuk mengurus STNK yang hilang sampai dapat yang baru setidaknya perlu dana sekitar lima atau enam ratus ribu rupiah--kalau ngurus sendiri. Apalagi motor saya masih atas nama pemilik lama. Kalau mau ngurus-ngurus itu, mesti pinjam KTP yang bersangkutan. Dan kata emak saya, nggak mungkin pinjam KTP dengan tangan kosong.

Pora yo kudu nggowo gula ra ketang (?) sak mut-mutan? Gitu katanya.

Nah, kalau pakai jasa calo, minimal 700 ribu rupiah lah.

Oke, pokoknya gitu.

Sekitar pukul satu siang, sebuah SMS masuk ke ponsel saya. Ya kayak yang di atas itu SMS-nya. Hati saya spontan berbunga-bunga dan dengan menggebu-gebu saya langsung beli pulsa untuk menelepon the-so-called-Pak Joko. Eh, belum sampai pulsanya masuk, Pak Joko ini udah nelepon saya.

Dia menjelaskan bahwa STNK saya sedang berada di tangannya (yaelah bahasanya) dan bahwa dia sedang beristirahat di Madiun sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Magelang.

Saya ulangi, STNK saya mau dibawa ke Magelang! Mau diajak jalan-jalan ke Borobudur, mungkin?

Selama menelepon itu, saya bertanya banyak hal. Mulai dari lokasi penemuan STNK saya, jam berapa dia menemukan, sedang apa dia di sekitar sana, blablabla... Sayangnya, semua jawaban si Pak Joko ini nggak jelas. Waktu saya tanya di mana dia nemu, jawabannya mbulet... sebatas Jalan Surabaya tanpa bisa menyebutkan detailnya. Sebetulnya saya berharap bisa dapet jawaban semacam "Oh, saya nemu di depan Warung Sinchan, Mbak!" atau "Nemu di depan Warung Lalapan Lamongan!" atau "Di depan Warung Ayam Penyet Banyuwangi, Tahu Telor Cah Ndeso, Warung Lalapan Ayam Geprek!"

Ini kenapa yang disebut tempat makan semua?

Oke. Intinya orang ini nggak bisa menjelaskan tempat dia menemukan STNK saya. Berkali-kali dia cuma menjelaskan bahwa dia sedang mengantar mebel di sekitar Jalan Surabaya saat menemukan STNK saya. Ketika saya tanya jam berapa dia menemukan pun, orang ini bilang lupa jamnya. Waktu saya tanya identitas pribadinya pun, jawabannya juga nggak jelas.

Saya bahkan sempat bertanya dari mana dia mengetahui info bahwa saya kehilangan STNK. Dari Info Malang, dia bilang. Dari sana saya asumsikan dia memiliki akun Twitter, tapi ketika saya tanya username-nya, dia bilang nggak tahu karena yang Twitter-an adalah temannya. Saya juga tanya apa username temannya, eh dia masih nggak jelas juga jawabnya,

Sampai di situ saya sudah merasa aneh, tapi saya masih yakin bahwa Pak Joko ini memang membawa STNK saya. Nggak mungkin, dong, dia tahu info detail motor saya kalau nggak pegang STNK-nya?

Saya akhirnya minta tolong Pak Joko ini agar mengirimkan STNK saya lewat pos, nanti ongkirnya saya ganti. Dia menolak dengan alasan dia tidak tahu di mana letak kantor pos di Madiun.

Okelah. Saya lalu minta tolong agar STNK dikirim nanti saja ketika dia sudah tiba di rumahnya di Magelang. Dia mengiyakan tapi beberapa detik kemudian dia menelepon saya lagi, berkata bahwa kebetulan sedang ada mobil travel yang akan berangkat ke Malang. Dia menawarkan untuk menitipkan STNK saya pada mobil travel yang akan ke Malang ini. Biayanya 63 ribu.

Saya setuju. Nanti saya ganti ongkirnya, saya bilang.

Dia menolak lagi. kali ini dengan alasan dia tidak punya uang sebanyak itu untuk membayar biaya travelnya, jadi kalau saya memang ingin STNK itu segera kembali, saya diminta untuk mentransfer uang sejumlah 63 ribu itu--plus ongkos terima kasih--ke sebuah nomor rekening bank.

Rek BCA 1900264841
a.n. Fadilah

Saya bingung. Orang ini aneh, tapi bagaimanapun dia membawa STNK saya. Dari pernyataan-pernyataannya sih saya ragu dia betul-betul menemukan STNK saya, tapi dari mana dia tahu informasi detail tentang motor saya kalau tidak membacanya dari STNK? Saya juga ragu dia memang berasal dari Magelang. Saya pun tidak yakin dia sedang berada di Madiun.

Saat itu, saya berharap bebeb Kent benar-benar ada di dunia nyata dan membantu saya melacak pergerakan real-time nomor telepon Pak Joko jadi-jadian ini. Sayangnya doi cuma ada di novel yang bahkan seri keempatnya tak kunjung terbit itu. *toel Clio Freya novelis favoritqu*

Dalam kebingungan, saya internetan dan akhirnya coba-coba melacak kode HLR dari nomor yang digunakan Pak Joko ini. Yah, memang nggak akurat sih, tapi daripada nggak ada clue sama sekali, ya kan? Nah, menurut situs-situs pengecekan HLR, nomor tersebut asalnya dari Malang--atau setidaknya nomor asal Jawa Timur gitu deh.

Saya makin nggak sreg. Tapi masih galau juga soalnya saya tetep yakin STNK saya ada di tangan dia.

Sampai sore, saya masih mengulur-ulur keputusan untuk transfer duit itu. Yah, memang nggak banyak sih nominalnya, tapi saya nggak mau kena tipu. Saya udah bayangin seseorang di suatu tempat ketawa-ketawa mendapati saya ternyata begitu gampang dikibulin. Saya udah bertekad nggak mau hal itu terjadi. Mending saya ngurus STNK baru daripada kena tipu meskipun cuma seratus ribu.

Sekitar jam lima sore, saya akhirnya memberanikan diri untuk bertanya ke akun Twitter @HaloBCA dengan harapan bisa dapet informasi yang jelas tentang nomor rekening yang dikirim yang dikirim "Pak Joko".


Habis itu, saya dapet DM kayak gini:

Mungkin Alfa memang nama cowok ya.

Hebat deh, @HaloBCA responnya cepet banget.

Beberapa menit kemudian, saya ditelepon pihak BCA. Yang nelpon awalnya mas-mas--saya lupa namanya lalu teleponnya disambungkan ke Customer Service BCA dari Jakarta. Saya ditanya banyak hal, dan saya jawab dengan rinci dari A sampai AA. Saya akhirnya diberi tahu lokasi kantor cabang BCA tempat rekening itu dibuka, yaitu BCA Kertopaten Surabaya. Mbak CS juga berpesan supaya saya hati-hati. So sweet lah pokoknya.

Nah, bodohnya, saya nggak sekalian nanya identitas lengkap pemilik rekeningnya. Hahaha. Tapi ya nggak tahu juga sih bakal dikasih tahu apa nggak.

Dari situ, saya makin sreg untuk nggak transfer. Biarlah meskipun STNK saya memang ada di dia, saya nggak peduli lagi. Malam harinya, saya konfrontasi dia lewat SMS. Saya pancing-pancing "Pak Joko" ini dengan pertanyaan-pertanyaan semacam "Apakah rekening Bapak ini rekening di Magelang?" dan "Apakah nomor hape Bapak ini juga nomor dari Magelang?"

Dia mengiyakan semuanya. Lalu saya beberkan semua temuan saya dan dia langsung nggak bales sama sekali. Saya telepon berkali-kali juga nggak diangkat.

Keesokan harinya, ada dua teman yang memberi tahu saya bahwa ternyata info tentang kendaraan bermotor dan pajaknya bisa dicek semua orang lewat SMS atau di web Badan Pendapatan Daerah dengan hanya berbekal nopol!

Kayak gini nih.

Tampilan di website-nya.

Tinggal ngisi nopol sama kode Captcha, dan kita bakal dapet info kayak gini:

Now everyone can fly... eh, can access the information!

Yang cek via SMS malah lebih lengkap lagi. Persis kayak yang ada di SMS-nya "Pak Joko". Lengkap dengan wilayah Samsat-nya.

Pagi harinya, saya konfrontasi lagi dia lewat telepon. Saya beberkan semua temuan saya mulai dari HLR nomor ponselnya sampai kantor cabang BCA-nya. Dia lalu mengaku bahwa dia tinggal di Surabaya, bukan Magelang.

Duh, dek...


Jadi, kamu-kamu yang kehilangan STNK (amit-amit), hati-hati ya. Jangan langsung percaya kalau ada seseorang yang menghubungi dan mengabarkan bahwa dia menemukan STNK-mu.

Post a Comment

4 Comments

  1. makasih nih,, hampir aja aqketipu,, untung aja g paham bahasa jawa hahaha,,, jd nya g ngeh dia ngmg apa,, trims ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukurlah, nggak jadi ketipu. Saya juga senang kalau postingan saya bermanfaat. Terima aksih sudah mampir.:)

      Delete
  2. Tpi klo dia nelfon ke nomor biasa dan bilang kalo stnk sudah dikirim paket dan akan datang besok pagi pdhl kehilangan baru hari ini banget dan untuk pembayaran cod itu gmna ya kak? Penipu jga atau gmna? Kalo misal asli tpi kol bisa liat info dimedsos ngontaknya ke nmr biasa ga wa ya atau komen dipostingan/kontak disosmed

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo. Kamu tanya ke dia nggak, nemunya di mana, kronologinya gimana? Kalau orangnya nggak bisa jawab dengan jelas dan jawabannya nggak match dengan kejadian yang kamu alami, kemungkinan besar penipuan ga sih?

      Trus orangnya ngasih foto bukti STNK-mu nggak? Coba minta nomor WhatsApp, dihubungi via WhatsApp dan kamu minta bukti foto temuan STNK-nya. Kalau orangnya ruwet bisa jadi nipu. Hati-hati ya.

      Delete