Pernah merasa nggak, kalau piano itu barang mewah? Dan
main piano adalah kegiatan yang juga “mewah”?
Sejauh ini, hanya ada dua kesulitan yang saya alami, yaitu mencari tombol di keyboard dengan nada yang diinginkan. Taapi saya jamin, kalau sudah menggunakannya beberapa saat, sense untuk mengenali tombol mana yang harus ditekan akan muncul dengan sendirinya.
Kalau saya sih... yes.
Piano harganya mahal, dan sudah tentu kelasnya orang tua saya—mungkin orang tua kalian juga—nggak akan memprioritaskan beli piano “hanya” untuk mainan anaknya. Ibarat pergaulan internasional, piano—atau mungkin alat musik lain juga—merupakan warga dunia ketiga...ratus ribu.
Piano harganya mahal, dan sudah tentu kelasnya orang tua saya—mungkin orang tua kalian juga—nggak akan memprioritaskan beli piano “hanya” untuk mainan anaknya. Ibarat pergaulan internasional, piano—atau mungkin alat musik lain juga—merupakan warga dunia ketiga...ratus ribu.
Selain itu, main piano terasa mewah karena... coba
bayangin, orang yang main piano pasti anak orang kaya, mainnya di dalem
ruangan, duduk dengan elegan, dan kesannya ehem
banget gitu. Perfect lah. Persis kayak Mas Kent, pacar imajiner saya.
Sejauh yang saya amati pula, nggak pernah ada ceritanya tuh
cowok-cowok pengangguran nongkrong di perempatan dan nyanyi-nyanyi sambil main
piano. Paling banter ya main gitar.
Pokoknya nggak ada orang main piano di perempatan. Percaya
deh sama saya. Hahaha.
Tapi kalau boleh saya cerita, sebenernya sekarang piano
bukan lagi barang mahal dan main piano juga bukan lagi monopoli orang-orang
kaya. Kenapa? Karena ada Everyone Piano, software
gratis untuk main piano di laptop atau PC.
Saya sendiri sudah cukup lama memasang software ini di laptop—kalau tidak salah
sejak November tahun lalu—berawal dari nonton film Pitch Perfect, di mana ada adegan si tokoh utama sedang mencoba
menyusun nada-nada menggunakan aplikasi tertentu di laptpnya untuk membuat sebuah
lagu.
Adegan itu pun sukses membangkitkan kenangan menekan-nekan
tuts piano keyboard mainan sewaktu
saya masih kecil. Berikutnya, saya jadi penasaran apakah memang ada aplikasi
yang memungkinkan kita untuk main piano menggunakan laptop dan setelah googling sana-sini akhirnya saya
menemukan apa yang saya cari.
Namanya Everyone Piano.
Kayak gini tampilannya.
Lumayan kan?
Satu-satunya hal yang perlu dilakukan untuk main piano
menggunakan Everyone Piano adalah dengan mengunduh software-nya secara gratis dari situs www.everyonepiano.com. Setelah itu
tinggal install di komputer, dan voila... Everyone Piano siap digunakan.
Nah, selama menggunakannya untuk mengisi waktu luang
beberapa bulan belakangan ini, menurut pengalaman saya, ada empat hal yang
penting untuk diketahui tentang pengaturan Everyone Piano—setidaknya untuk para
awam seperti saya. Empat hal itu rupanya juga tidak banyak dibahas oleh
artikel-artikel yang pernah saya baca, sehingga saya baru tahu belakangan—setelah
utak-atik sendiri.
#1 Keyboard-nya Bisa Diatur
Awalnya saya sama sekali nggak ngeh dengan fasilitas pengaturan keyboard ini. Intinya, Everyone Piano memungkinkan kita untuk
memilih jenis keyboard yang paling
mudah kita gunakan, disesuaikan dengan lagu yang akan kita mainkan. Misalnya saja,
kita akan main sebuah lagu dengan nada-nada biasa tanpa nada yang
setengah-setengah itu—yang tuts hitam—kita bisa memilih tampilan keyboard yang seperti di bawah ini.
Ngomong-ngomong, maafkan istilah-istilah nggak formal
yang saya pakai ya—nada yang
setengah-setengah tadi, misalnya. CMIIW. Saya nggak pernah les musik
soalnya. Pelajaran musik di SMP dulu juga cuma teori. Memang sih, waktu tes
disuruh nulis not balok saya bisa dapet nilai sempurna, tapi saya sama sekali nggak
bisa kalau disuruh baca. Wkwkwk.
Oke. Lanjut.
Misalnya kita mau menggunakan kunci D saja? Kita bisa
mengatur keyboard-nya begini:
Bandingkan dengan tampilan standarnya berikut ini:
Nah, gampang kan? Tinggal sesuaikan saja lagu apa yang
akan dimainkan dengan tampilan keyboard yang
paling mudah digunakan. Tapi sejauh ini sih, saya cenderung pakai 63-Key MIDI
Keyboard meskipun cuma pakai kunci-kunci dasar, yang artinya banyak tuts yang
nggak kepakai. Tapi gimana ya... lebih lengkap aja rasanya.
#2
Tinggi-Rendahnya Nada Bisa Diatur
Yang ini juga baru saya ketahui belakangan setelah saya
dibikin gemes karena saat sudah telanjur nyaman dengan tampilan keyboard tertentu, eh ketika dirasain
nadanya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Buat orang yang kemampuan vokalnya pas-pasan—duh, lagi-lagi
saya sendiri contohnya—nyanyi dengan musik pengiring yang nadanya terlalu
tinggi atau terlalu rendah bisa bikin semuanya makin amburadul. Hahaha.
Setelah saya utak-utik sendiri, akhirnya saya paham bahwa
bagian yang gambarnya saya lampirkan di bawah ini berfungsi untuk menggeser
nada menjadi satu-dua oktaf lebih tinggi atau lebih rendah,
#3
Tersedia Contoh-contoh Musik Populer
Suka Kiss the Rain?
Canon? Atau OST-nya drama Korea lawas
Endless Love yang judulnya Reason? Everyone Piano juga menyediakan file musik-musik tersebut loh. Kita bisa
klik ikon open:
Ketika kita pilih salah satu file tersebut, Everyone Piano akan memainkan musiknya berikut
tanda-tanda berwarna hijau dan biru pada tuts-tuts yang bersesuaian. Cocok
banget kalau kita butuh tutorial.
Dan kalau saya tidak salah hitung, ada empat puluh enam
pilihan musik yang bisa dimainkan, termasuk My
Heart Will Go On, Trouble is A Friend, bahkan Gangnam Style.
Kamu suka yang mana?
#4
Permainan Pianomu Bisa Direkam
Mau mendengarkan kembali musik yang kamu mainkan? Nggak
perlu ngerekam pakai hape atau alat perekam lain karena Everyone Piano juga
menyediakan fasilitas recording.
Nah, untuk melakukan perekaman, sebelum mulai menekan
nada pertama, pastikan untuk klik ikon yang ini sampai berwarna merah.
Pastikan untuk menekannya kembali setelah selesai. Untuk
memainkan hasil rekaman, cukup klik ikon play
di sebelahnya. Mau menyimpannya di komputer? Bisa. Cukup klik ikon save, lalu beri nama seperti menyimpan dokumen-dokumen
biasa. Gampang kan?\
Tapi kalau misalnya kita ingin merekam menggunakan video recorder ya mau nggak mau harus
pakai alat perekam lain. Kayak yang saya lakukan kemarin—ini potongan piano cover yang saya buat untuk
intronya lagu “Love is Crying” yang
jadi OST-nya drama Korea The King 2
Hearts.
Sejauh ini, hanya ada dua kesulitan yang saya alami, yaitu mencari tombol di keyboard dengan nada yang diinginkan. Taapi saya jamin, kalau sudah menggunakannya beberapa saat, sense untuk mengenali tombol mana yang harus ditekan akan muncul dengan sendirinya.
Yang kedua, kalau boleh saya sarankan, main Everyone
Piano akan lebih asik kalau pakai keyboard
komputer biasa—yang tombol-tombol angkanya disendirikan di bagian kanan.
Kenapa? Karena Everyone Piano sebenarnya menyediakan bagian itu untuk dimainkan
dengan tangan kanan.
Oh ya, sebenarnya saya juga sempat menggunakan beberapa software piano lain selain Everyone
Piano, sebut saja namanya Simple Piano dan
PianoFX. Tapi menurut saya pribadi,
Everyone Piano masih menempati tempat teratas. Salah satunya karena suara yang
dihasilkan bisa dibilang paling yahud dibandingkan software lainnya.
Nah, bagaimana? Tertarik? Kamu-kamu yang suka main Piano
Tiles... mungkin berminat mencoba sesuatu yang lebih menantang? Membuat piano
cover misalnya, menggunakan Everyone Piano?
P.S.
Saya ingat saya tadi sempat mengatakan bahwa main piano
sekarang bukan lagi monopoli orang-orang kaya karena ada aplikasi untuk main
piano menggunakan laptop/PC. Nah, masalahnya sekarang, laptop/PC sebenarnya
juga masih merupakan barang mewah... jadi... ada ide supaya laptop/PC nggak
lagi jadi barang mewah?
0 Comments