Kuliah PPG Itu Seperti Apa, Sih? Part 1: Workshop

Tidak terasa, sudah lima tahun berlalu sejak pertama kali diluncurkannya program PPG Prajabatan Bersubsidi non-SM3T. Sudah lima tahun, sudah ada beberapa angkatan, tapi berdasarkan pengamatan saya ternyata masih banyak yang belum tahu kuliah PPG itu seperti apa. Masih banyak yang bertanya-tanya: apakah benar kuliah PPG itu mulai pagi sampai sore? Apakah benar ujiannya sulit? Apa saja yang dipelajari?

Nah, karena baru-baru ini dibuka seleksi lagi, saya akhirnya bikin postingan ini supaya teman-teman sekalian yang berminat mendaftar seleksi PPG Prajabatan nggak clueless-clueless amat.

instagram.com/ditjen.gtk.kemdikbud

Disclaimer: Yang akan saya bahas di sini adalah kegiatan kuliah PPG Prajabatan yang saya jalani dulu, ya. Mungkin ada beberapa perbedaan antara satu LPTK dengan LPTK lainnya, tapi semoga postingan ini setidaknya bisa memberi gambaran apa saja yang dilakukan selama menjalani perkuliahan di program PPG Prajabatan. Untuk PPG Dalam Jabatan, saya tidak bisa bercerita karena tidak mengalami.

Jadi, kuliah PPG Prajabatan itu seperti apa, sih?

Secara umum, ada beberapa kegiatan pokok yang akan dijalani oleh mahasiswa PPG Prajabatan, yaitu:

  • workshop
  • microteaching
  • pendalaman materi
  • Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah
  • Pelatihan Bela Negara
  • Kursus Mahir Pembina Pramuka
  • Ujian Kinerja
  • Ujian Pengetahuan

 

Workshop

Istilah paling umum yang ada di dalam program perkuliahan PPG Prajabatan adalah "workshop". Secara umum, workshop adalah kegiatan mahasiswa PPG Prajabatan menyusun perangkat ajar komplit, mulai dari menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar--kalau jaman sekarang mungkin ganti jadi menganalisis CP, well, yeah, you know, Kurikulum Merdeka--kemudian menyusun silabus, menganalisis pekan efektif, menyusun Program Tahunan dan Program Semester, sampai menyusun RPP dan rancangan evaluasi.

Di awal perkuliahan, pihak kampus sudah menjelaskan sekolah-sekolah mana saja yang bekerjasama dengan LPTK, sehingga dari situ dosen pembimbing dan semua peserta sudah bisa memproyeksikan KI-KD mana yang akan digunakan nantinya. Sbegai contoh, jika LPTK A bekerjasama dengan SMP saja (tidak bekerjasama dengan SMA), maka kemungkinan besar yang akan digodok selama pelaksanaan PPG ya KI-KD tingkat SMP.

LPTK saya dulu hanya bekerjasama dengan SMA, sehingga saya dan teman-teman sekelas difokuskan untuk membedah KI-KD level SMA saja dan tidak melirik kurikulum SMP sama sekali.

Nah, workshop di sini jangan dikira berupa semacam seminar sehari lalu selesai, ya. Bukaaan. Dalam program PPG Prajabatan, kata "workshop" merujuk pada kegiatan intensif-kontinyu yang dilaksanakan setiap hari, mulai hari Senin sampai Jumat pukul tujuh pagi sampai empat sore, selama satu semester. Selama rentang waktu itu, peserta PPG stay di dalam kelas untuk berjibaku dengan materi dan perangkat ajar. Bukan untuk diceramahi teori oleh dosen, tapi kita akan langsung "bekerja" menghasilkan perangkat ajar.

Sebagai gambaran, di perkuliahan PPG saya dulu, satu semester dipecah menjadi lima workshop. Masing-masing workshop memiliki durasi kurang-lebih tiga minggu. Setiap workshop meng-cover materi sekolah selama satu semester.

Di LPTK saya dulu begini:

  • Workshop 1 (kami nyebutnya WS 1), membahas matematika SMA kelas X semester 1.
  • Selesai WS 1, lanjut Workshop 2 (WS 2), membahas matematika SMA kelas X semester 2
  • Selesai WS 2, lanjut Workshop 3 (WS 3), membahas matematika SMA kelas XI semester 1
  • Selesai WS 3, lanjur Workshop 4 (WS 4), membahas matematika SMA kelas XI semester 2
  • Selesai WS 4, lanjut Workshop 5 (WS 5), membahas matematika SMA kelas XII semester 1

Di setiap periode workshop, peserta dalam satu kelas akan dibagi ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 3-4 orang. Setiap kelompok bertugas meng-handle beberapa KD sesuai dengan pembagian yang telah disepakati.

Contohnya begini.

Di level SMA kelas X semester 1, sebut saja terdapat 10 KD. Jika di dalam kelas PPG ada lima kelompok peserta, maka pada Workshop 1 setiap kelompok mendapatkan jatah dua KD untuk diselesaikan perangkatnya, mulai dari A sampai Z. Hari pertama di Workshop 1 peserta menganalisis KD, hari kedua membuat program tahunan, hari ketiga membuat silabus, dan seterusnya.

Setiap hari, tugas itu harus selesai, lalu dikumpulkan ke email bersama milik kelas paling lambat pukul sembilan malam.

Gambarannya kurang-lebih seperti itu.

Jadi, apakah benar kuliahnya setiap hari?

Iya, benar, Senin sampai Jumat. (Sabtunya kegiatan lain, saya bahas di postingan berikutnya)

Apakah benar kuliahnya dari pagi sampai sore?

Iya, benar. Di LPTK saya mulai pukul 07.00 sampai 15.30. LPTK lain bisa jadi punya kebijakan berbeda, misalnya masuk pukul 08.00 dan pulang 16.30.


Oke deh. Sekian dulu, ya. Untuk tahap microteaching sampai ujian, saya lanjutkan di postingan Part 2.

Post a Comment

0 Comments